Aldo Ridhoni's Weblog Belajar Menulis

Sosial Media


cover

Berikut adalah pandangan saya mengenai sosial media dewasa ini.

Algoritma

Pengertian algoritma secara umum adalah kumpulan langka-langkah yang dijalankan dalam suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan.

Dalam suatu sosial media, algoritma utamanya bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan pada aplikasi atau situs tersebut. Salah satu caranya dengan membaca tingkah laku pengguna dan membuat profil preferensi. Profil preferensi berisi hal-hal yang pengguna suka maupun tidak disukai. Dari profil inilah digunakan oleh algorima untuk memilih apa yang akan ditampilkan ke hadapan pengguna.

Konsekuensinya, apa yang satu pengguna lihat akan berbeda dengan apa yang dilihat pengguna lain. Hal ini biasa disebut bubble atau balon. Bubble tersebut hanya berisi apa yang disukai dan dipercayaai pengguna tersebut.

Iklan

Tujuan utama membuat profil preferensi juga untuk mempermudah iklan mencapai target demografi. Contoh iklan produk kecantikan hanya akan ditampilkan kepada pengguna perempuan dalam umur produktif, berteman dengan selebritas tertentu dan sering mencari hal-hal berkaitan dengan make-up. Penggunaan data profil ini berkaitan dengan poin Privasi dibawah.

Positive Feedback

Ada juga istilah positive feedback atau snowball effect. Berawal dari keingintahuan, pengguna mencari topik tertentu yang menarik baginya. Kemudian direkomendasikan teman, grup atau artikel yang berhubungan dengan topik tersebut. Kemudian semakin banyak lagi rekomendasi itu muncul, hingga pada akhirnya masuk ke rabbit hole. Contoh umumnya Bumi Datar dan Radikalisme. Contoh lain seperti dalam politik yang hanya melihat dan membaca yang satu aliran atau pikiran, tidak mau membaca dan melihat sisi lain.

Hoax juga menjadi seperti virus yang menyebar dengan cepat. Karena ide yang sesuai dengan pandangan individu pengguna. Pengguna malas melakukan kroscek fakta atau sumber, karena tidak semua orang bisa dan punya kemampuan jurnalistik.

Pencarian

Data di dalan suatu sosial media umumnya tidak bisa di search atau dicari, sehingga sulit untuk dikategorikan. Sosial media membentengi data karena data pengguna merupakan komoditas berharga yang bisa digunakan untuk poin iklan diatas. Karena data itu terkurung dalam suatu entitas perusahaan yang tidah bisa sepenuhnya dipercaya, tidak ada jaminan data tersebut bisa abadi.

Privasi

Sosial media sekarang dapat mengetahui nomer hp kita, teman-teman kita, kesukaan kita, rutinitas kita, lokasi kita, umur kita, ulang tahun kita, pilihan presiden kita.

Refleksi

Problematika jaman digital yang tidak gampang untuk diuraikan. Solusinya pun tak semudah menghapus akun. Sosial media sudah menjadi bagian erat berkehidupan sosial. Saran penulis agar berhati-hati dalam menggunakan sosial media.